DEPOK PADAT, PEMBANGUNAN HUNIAN VERTIKAL MENDESAK




DEPOK - Berbagai permasalahan di Ibu Kota Jakarta, membuat masyarakatnya memilih untuk pindah ke kota - kota penyangga sebagai tempat bermukim. Depok merupakan kota yang paling laris manis dipilih.

Penduduk Depok dari mulai hanya 1,3 juta kini nyaris tembus angka 2 juta orang. Angka migrasi per tahun mencapai 4-5 persen.

Karena lahan yang semakin padat, Pemerintah Kota Depok sudah memberlakukan Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) bahwa setiap pengembang diwajibkan menjual perumahan dengan kavling tanah minimal 120 meter persegi per unit. Hal ini membuat harga rumah di Depok selangit.

"Ini masih pro dan kontra, apakah satu kontranya dengan batasi kavling, apa memang tanah di Depok terbatas. Memang tujuannya kan mempertahankan Ruang Terbuka Hijau (RTH)," tegas pengamat tata kota Emil Dardak, di Depok, Senin (13/10/2014).

Sebenarnya, kata Emil, yang paling ideal dan sudah mendesak dibangun di Depok adalah hunian vertikal. Wilayah Depok Lama hingga Citayam adalah titik paling prospektif membangun hunian vertikal.

"Harus ada solusi, hunian vertikal misalnya. Citayam itu baik untuk dibangun," tegasnya.

Hunian vertikal paling cocok dibangun dekat dengan akses transportasi dengan mobilitas tinggi. Citayam dekat dengan jalur kereta dan stasiun membuat Depok mampu mengurangi sedikit masalah kepadatan penduduk.

"Dekat dengan Stasiun Citayam, semestinya akses jalannya juga diperbaiki, saya prihatin sempat ke Citayam menuju Stasiun itu gangnya sempit berkelok-kelok, padahal di situ layak dibangun hunian vertikal. Depok perlu desain bukan dua dimensi," tutupnya.




SUMBER :

(wdi)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERENCANAAN & PERANCANGAN KOTA EKOLOGIS (CONTOH KOTA)

ARSITEKTUR POST-MODERN

KONSERVASI ARSITEKTUR KAWASAN KOTA TUA JAKARTA